Selasa, 07 Februari 2012

Burung sang inspirator


Tatkala burung betina hidup sendirian dia mencari makan dengan cadangan yang ada ditemboloknya, ketika ia sudah tidak single lagi dan harus memberi makan anak-anaknya yang jumlahnya sedikit ataupun banyak, dengan tembolok yang berukuran sama ia tetap bisa memberi makan kepada anak-anaknya tanpa ada yang tidak kebagian...


Dan burung itu setelah subuh juga tidak pernah tidur lagi.  Setelah bangun pagi,  ia bersemangat keluar dari sarangnya untuk mencari rizky dari Allah SWT yang telah dijanjikan padanya dengan penuh optimis....
 
Dan burung itu tidak pantang menyerah, dia terus mencari tempat berteduh dan tidak tidur apalagi ketiduran di saat perjalanan dalam mencari rizky dari Rabbnya, karena rasa kasih sayangnya yang senantiasa mengingat bahwa ada anak-anak yang sedang menanti nya pulang untuk menyuapinya....

Begitu datang kesempatan pertama dia tidak menunda…ia segera terbang dengan sungguh-sungguh dan punya tujuan yang jelas serta  tidak ada yang balik lagi putus asa ditengah perjalanannya......

Walaupun sudah sangat lelah seharian terbang, hinggap kesana kemari untuk mencari rizkyNya yang telah dijanjikan, begitu pulang ia tidak langsung tidur atau marah-marah kepada anak-anaknya yang ada disarangnya, dengan sisa-sisa tenaganya ia langsung menyuapi anak-anaknya dengan ceria, begitupun anak-anaknya bercicit cuit dengan mesra kepada sang ibu dan saudara-saudaranya..........

dan tatkala tiba waktunya sang Ibu mengajari anak-anaknya untuk terbang, dengan sikap sigap dan teliti ia mencari tempat yang paling aman untuk melatih anak-anak terkasih.Itulah mengapa sangat jarang kita menyaksikan langung sang ibu burung mengajari anak-anaknya terbang.  Dan tatkala itu sang ibu memberikan nasihat pada anak-anaknya  “wahai anak-anakku sayang, kalian jangan bergantung pada ku tapi bergantunglah pada Allah, karena aku pasti akan pergi,  inilah  aku mengajarkan kamu  cara terbang untuk terus berusaha dan berharap padaNya”

dan tatkala kita melihat sang burung membuat sarangnya ia dengan penuh kesabaran dan keceriaan mengunjal satu persatu bahan-bahan sarangnya,,bahkan dengan sengaja ia bersiul-siul untuk mempertontonkan kepada makhluk-makhluk disekitarnya bahwa ia sangat bahagia melakukan pekerjaannya itu, mereka tidak pernah pengangguran, selalu beriman, bersemangat, ceria dan bersyukur dalam menjalani kehidupannya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar